entahlah, 2

bantuan itu sudah ada. cahaya itu sudah ada. aku tidak seharusnya memilih percabangan jalan yang asing itu. banyak luka di sana.. sebelum aku jatuh terlalu dalam, aku memilih untuk meninggalkan jalan itu (meski sempat ada keinginan memasukinya lebih dalam saat seseorang dengan senyumnya yang indah mengajakku ke dalam. dan aku bahagia, namun hanya sesaat)

boleh aku jujur? aku sempat bahagia saat kamu mengajakku ke jalan itu. aku menganggap itu hal 'spesial' hanya untukku. ternyata tidak. kau sudah mengajak seseorang singgah di istana hatimu. dan sayangnya itu bukan aku.

aku pikir itu aku. ahhh! tidak, aku tidak akan menangis-meminta padamu mengusir dia dari istanmu.

aku yang akan pergi. dan aku menyerah. tenang, aku akan mencoba benar-benar melupakanmu. :)

dan aku memilih jalan yang selalu aku lewati juga yang selalu ingin lenyapkan dari hidupku. setidaknya aku tidak akan terlalu sakit karena sakit di jalan ini sudah aku rasakan berbulan-bulan.

setiap luka tetap akan kuingat untuk dijadikan sebuah kenangan yang mungkin tak akan aku kemui lagi

0 komentar

Posting Komentar