keajaiban yang datang di episode selanjutnya

siapa pula yang belum pernah menyesali atas setiap langkahnya yang telah melangkah, setiap kata yang terucap terbang mengudara? aah.. hanya akan ada desahan kata pelan saat setiap kata terbang mengudara. tapi, apa akan hanya ada desahan kecil yang mengudara saat kita telah terkurung di dalam lubang yang dalam, jauh sekali dari dimana keinginan hati berada, dimana angan-angan siap digapai. apakah hanya desahan sesal kecil? ya, tapi disertai air mata yang menganak sungai.

sebotol tinta tak mampu menceritakan pada selembar kertas, seberapa sakit rasa sesal itu menohok hati yang kosong tanpa harapan. harapan itu pupus. seribu angan-angan indah di awan, sempurna berjatuhan, merontokkan dirinya ke bawah, bawah, amat bawah. angan-angan itu sudah lenyap dimakan bumi. angan-angan itu berubah menjadi penyesalan. penyesalan yang sangat mendalam.

"andai saja dulu aku begini..."
"aahh, kenapa dulu aku harus seperti itu?"
"apa ada yang bisa memutarkan waktu, agar aku bisa merubahnya?"

itulah keinginanku. memutarkan waktu. tapi apa daya, aku bukanlah siapa-siapa. aku bukan seorang yang bisa menciptakan alat hebat itu.

aku tahu, ini semua salahku. aku tahu, ini ulahku. aku tahu, ini resikonya. aku yang memutuskan begini dan harusnya aku bisa menaggung resikonya? aku tahu itu, tapi aku sungguh tak pernah memahami betul.

PENYESALAN ITU DATANG DI AKHIR CERITA. kenapa? kenapa harus diakhir cerita? saat lampu-lampu panggung telah dimatikan, saat kursi penonton telah kosong, saat pertunjukan telah usai, saat sebuah cerita telah usai.

Tuhan, aku percaya keajaibanmu. sungguh. aku percaya, Kaulah yang membuatku mampu berdiri di sini dengan beban yang sangat tak terbayangkan. aku percaya, Kau jugalah yang akan menarikku keluar dari lubang yang dalam ini untuk memberikan kesempatan, memungut sisa-sisa angan-angan indahku untuk kugapai.

aku tahu, penyesalan itu ada. tapi, aku juga tahu keajaibanMu juga ada, keajaiban yang datang di episode selanjutnya...

0 komentar

Posting Komentar